ETIKA PROFESI FOTOGRAFER
Perkembangan
dunia teknologi fotografi sudah sangat berkembang pesat, Saat ini semua orang
dapat membeli kamera DSLR yang dulunya khusus untuk kalangan professional,
sayangnya perkembangan tersebut tidak diimbangi dengan pengetahuan, etika
fotografer dalam memotret. Ada beberapa aturan dan etika fotografer dalam
memotret agar bisa menjadi fotografer yang sopan santun, beretika dan tidak
asal-asalan saat sedang berburu gambar. Berikut di antaranya:
Patuhi
peraturan pengambilan gambar
Di beberapa tempat
sering tertera keterangan dilarang memotret. Biasanya tulisan tersebut ada pada
area publik seperti SPBU, Mall, Museum, hotel dan lain-lain. Larangan memotret
yang diberlakukan biasanya berkaitan dengan kenyamanan orang lain, kemanan atau
bahkan hak cipta. Jika Anda adalah seorang fotografer yang baik, seharusnya
mematuhi aturan tersebut.
Perhatikan
area saat akan menggunakan lampu flash
Anda pastinya tahu
bagaimana sambaran lampu flash kamera yang sangat silau. Di antara beberapa
fotografer sering kali melanggar aturan penggunaan flash, terutama saat
memotret di area publik. Orang yang merasa tidak nyaman akan sambaran flash
bisa saja menegur Anda jika hal itu cukup mengganggu.
Meminta
ijin saat akan memotret orang lain
Hal ini tentu sangat
penting, jangan merasa seolah Anda datang dari kota pergi ke desa lalu dengan
sesuka hati memotret orang di perkampungan yang sedang melakukan aktivitasnya.
Sebelum itu, mintalah ijin terhadap orang yang akan Anda foto, karena mungkin
saja orang tersebut tidak ingin diambil gambar. Selain itu, memotret orang
asing berarti kita juga sudah memasuki area privacy mereka. Terangkan pada
mereka untuk apa Anda memotret, apakah untuk dokumentasi pribadi, jurnalistik
atau untuk tujuan komersil. Hal ini juga berlaku apabila Anda sedang berburu
foto dijalanan atau populer disebut Street Photography.
Hormati
foto model yang Anda potret
Hal ini khususnya pada
foto model wanita, Anda harus bersikap sopan terhadapnya dan jangan terkesan
memerintah apalagi membentaknya. Selain itu, menyentuh model wanita juga
merupakan hal yang sangat tidak sopan di Indonesia dan bisa membuat model
tersebut menjadi tidak nyaman. Intinya, jalin komunikasi dengan baik.
Memotret
disturbing picture
Entah masuk dalam
kategori apa jika Anda memotret orang yang sedang terluka parah setelah
mengalami kecelakaan. Hal ini tidak akan mendapat pujian apapun dan mungkin
Anda akan mendapat hujatan. Dalam hal ini jurnalis mempunyai kode etik sendiri
dan tidak sembarangan mempublikasikannya. Jika memang harus dipublikasikan,
biasanya bagian yang tidak lazim akan dibuat blur.
Berhenti
memotret jika mengganggu
Hal ini berlaku setiap
saat dan dimanapun Anda berada. Sebagai contoh kasus perayaan Waisak di atas,
jika Anda sudah mendapat teguran karena mengganggu seharusnya Anda lekas
menghentikan aktivitas memotret Anda. Atau akan lebih baik jika Anda sadar diri
bahwa aktivitas memotret Anda menganggu. Tidak semua orang biasa difoto, bahkan
lebih banyak orang yang merasa canggung bila difoto.
Hati-hati
dengan eksploitasi
Di beberapa negara maju
ada larangan untuk memotret anak-anak yang sedang bermain di area publik, hal
ini dikhawatirkan akan menjadi eksploitasi. Mungkin di Indonesia masih
tergolong bebas, namun bukan berarti Anda sesuka hati memotret anak-anak,
apalagi yang belum dikenal. Selain itu beberapa orang juga menganggap bahwa
memotret gelandangan di jalan merupakan sebuah eksploitasi.
Jangan
memotret secara bergerombol
Mungkin dalam hal ini
banyak diantara fotografer yang pro kontra, namun alangkah baiknya jika Anda
menghindari hunting foto yang demikian. Sebagai contoh, 2 model dikeroyok oleh
15 fotografer terlihat seperti seekor Rusa yang sedang diincar Harimau. Lebih
nyaman bila Anda memotret dengan rekan Anda hanya 2-3 orang saja.
Komentar
Posting Komentar