Diary Pelanggaran Etika & Kasus Etika Profesi Akuntansi

Diary Pelanggaran Etika

17/10/2017
Pagi hari ketika saya hendak berangkat ke kampus saya mampir untuk membeli bensin untuk motor saya, saya melihat ada pelanggaran dimana kendaraan mobil dalam pengisian bensin tdak mematikan kendaraanya dan pengendara tersebut hanya berbicara kepada petugas pom bensin hanya melalui kaca tidak turun dari kendaraan. Dimana kasus ini sangat bahaya sekali, bahaya yang sering timbul dari kasus ini biasanya kecurangan dari petugas pom bensin atau untuk mengantisipasi kerusakan yang diakibat kendaraan dan menyebapkan meledak nya mobil.

18/10/2017
Hari ini saat saya sedang olahraga pagi menaiki sepeda, saya melihat ada seorang bapak-bapak yang kelihatanya pulang dari belanja di pasar, beliau membawa bawaan belanjaan yang di bawa menggunakan sepeda motor dengan sangat banyak dan terlihat sekali sangat menggangu bapak tersebut dalam mengendarakan sepeda motor tersebut. Dimana hal ini sangat membahayakan bapak itu.

21/10/2017
Ketika saya memutuska untuk makan di temat makan luar bersama teman saya. Saya melihat ada sekeluarga dimana ada bapak, ibu dan 1 anak perempuan. Saya melihat dimana anak perempuan itu seenakanya menyuruh ibunya untuk mengambilkan minum dengan nada yang cukup tidak sopan beberapa orang di tempat makan memang tidak memperhatikan, saya mendengar karena anak tersebut duduk pas sekali di tempat duduk yang saya duduki. Itu termasuk hal sangat tidak terpuji.

22/10/2017
Sore hari di hari minggu saat saya ingin berangkat ke kampus untuk mengikuti ujian Lab, jalanan di depan mall metropolitan bekasi sangat macet sekali ternyata penyebab kemacetan yang terjadi karena ada beberapa supporter persija Jakarta yang sangat ramai sekali ada beberapa bus yang mengantarkan para supporter dengan menyanyi-nyanyi di dalam kendaraan dan adapula sebagian yang menaiki atas bus. Dimana keadaan menaiki bis bus sangat bahaya sekali dan belum lagi para supporter tersebut menyanyi-nyanyi dengan suara yang sangat keras dimana itu sangat menggangu pengendara lain.

23/10/2017
Sepulnag kuliah sore ini saya menggendarkan motor saya merasakan kekagetan saat lagi enaknya mengendarakan motor ada ibu-ibu pengendara motor tiba tiba belok dan untung saja saya menggukan rem dengan pas. Ternyata pas saya lihat dimana motor yang ibu-ibu tersebut gunakan tidak adanya sepion pada motor yang digunakanya.


________________________________________________________________________________ 

Kasus Pelanggaran etika Auditor Gayus Tambunan:

            Gayus Haloman P Tambunan merupakan pegawai Direktorat Jendral Pajak. beliau lulusan dari diploma pajak STAN Jakarta, beliau tinggal di Gading Park View, Kelapa Gading Jakarta Utara.
            Kasus ini berawal dari dugaan Gayus melakukan money laundry dan hasil korupsi. Awalnya jaksa peneliti mencurigai uang 25 Milyar di rekening Bank Panin milik Gayus. Ternyata Gayus memliki perjanjian tertulis dengan Andi Kosasih yang ditandatangani pada 25 Mei 2008. Disebutkan bahwa biaya untuk pengadaan tanah sebesar US $ 6.000.000. Andi Kosasih baru menyerahkan uang US $ 2.810.000. Andi Kosasih menyerahkan uangnya melalui 6 kali transaksi ternyata jaksa tidak dapat membuktikan senilai uang 25Milyar tersebut merupakan hasil kejahatan money laundry. Proses penelitian jaksa hanya menemukan aliran dana senilai Rp 370.000.000 di rekening Gayus Tambunan dimana uang tersebut berasal dari PT CIPTA JAYA GARMINDO, milik pengusaha Korea Mr. Son dimana bergerak dibidang garmen di sukabumi.
            PT tersebut melakukan transaksi ke rekening Gayus dengan 2 klai tahap. Yaitu pada 1 September 2007 sebesar Rp 170.000.000 dan 2 Agustus 2008 Rp 200.000.000 uang di transfer ke Gayus untuk membantu pengurusan Pajak pendirian pabrik garmen pada PT Mega Cipta Jaya Garmindo di sukabumi. Tetapi uang tersebut hanya diam di rekeing Gayus.

Kesimpulan:

            Pada kasus Gayus Tambunan, akuntan pemerintah benar-benar diuji kredibilitasnya. Akibatnya kasus ini banyak masyarakat yang antipasti terhadap petugas pajak. dengan gaji yang sudah di atas rata-rata, ternyata masih belum bisa melindungi Gayus dari godaan materi. Entah apakah faktor latar belakang dari keluarga yang kurang pengarahan tentang kejujuran sehingga ia melanggar kode etik profesi. Pemerintah dalam hal ini DJP harus melakukan  embenahan dan perbaikan sumber penerimaan terutama pada negri ini.

Komentar

Postingan Populer