Manajemen dan Organisasi
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
1.1 Sifat Manajemen dan Tugas
Manajer
Tugas seorang manajer meliputi
sejumblah aktivitas baik yang telah direncanakan maupun yang tidak direncanakan
terlebih dahulu. Waktu untuk menyelesaikan aktivitas tersebut bervariasi, mulai
dari jangka pendek sampai yang memerlukan tahapan dalam jangka panjang. Hampir
setiap aktivitas manajer berinteraksi baik dengan pihak-pihak yang terlibat
dalam perusahaan maupun dengan pihak luar. Banyak diantara aktivas tersebut
merupakan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Ada keputusan-keputusan
yang harus diambil dengan cepat setelah melalui analisis situasi sementara ada
juga keputusan yang memerlukan kajian yang cermat dalam waktu yang relatif
lama.
1.2 Fungsi Manajemen
Manajemen adalah proses
pengordinasian sumber daya yang dimiliki sebuah perusahaan untuk mencapai
tujuan. Manajer ialah karyawan yang diberi tanggung jawab untuk mengordinasikan
sumberdaya-sumberdaya tersebut. Aktivitas manajemen difokuskan pada empat bidang
tugas utama yang meliputi:
1. Perencanaan
Perencanaan
ialah tugas manajer yang dimulai dengan menetapkan tujuan dan kemudian mengatur
strategi, kebijakan, dan metode untuk mencapainya. Dengan perencanaan, manajer
menetapkan tindakan, cara, waktu, dan pelaksanaan yang akan melaksanakan
rencana. Perencanaan membantu perusahaan untuk meningkatkan kompetitif
perusahaan. Proses peerencanaan merupakan dasar aktivitas manajerial yang lain.
Ada berbagai jenis perencanaan, yaitu sebagai berikut:
·
Perencanaan Strategis
·
Perencanaan Taktis
·
Perencanaan Oprasional
·
Perencanaan Darurat
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian
ialah fungsi manajer untuk menyusun sumber daya manusia dan sumber daya materi
untuk melaksanakan perencanaan yang di buatnya. Tujuan pengorganisasian ialah
untuk mengordinasikan upaya semua bagian perusahaan. Pengorganisasian menyusun
struktur orang yang terlibat dalam perusahaan dalam jabatan, bagian, dan
aktivitas. Pengorganisasian yang kurang memperhatikan efektivitas menyebabkan
terjainya birokrasi.
3. Pengarahan
Setelah struktur
organisasi dibuat dan rencana dikembangkan, karyawan harus bekerja untuk
melaksanakan rencana-rencana tersebut. Manajerlah yang harus menggerakan
aktivitas ini. Aktivitas manajemen yang ketiga ialah pengarahan, memandu mereka
yang terlibat dalam aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu. Dari
sudut pandang karyawan, aktivitas pengarahan menjadi pokok penilaian
efektivitas seorang manajer.
4. Pengendalian/Pengawasan
Aktivitas
pengendalian/pengawasan merupakan proses untuk menjamin bahwa tujuan perusahaan
akan tercapai. Aktivitas ini meliputi pemantauan kemajuan upaya menuju
tercapainya tujuan. Tiga langkah dasar pengendalian/ pengawasan meliputi
menetapkan standar prestasi, dan membenahi tindakan yang dilakukan bilamana
perlu.
1.3 Komunikasi dan Motifasi
Manajer harus mampu menjalim
komunikasi dengan bawahan dan dengan orang lain untuk menyampaikan ide dan
pengarahan. Menerima informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan
merupakan salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan oleh manajer. Efektivitas
kerja seseorang supervisor sangat ditentukan oleh kecakapanya dalam
berkomunikasi. Sebagian besar aktivitas harian seorang supervisor adalah
berkomunikasi dengan bawahan, atasan, dan supervisor lain.
Komunikasi dapat berupa
komunikasi formal atau informal. Komunikasi formal atau informal. Komunikasi formal
meliputi penyampaian pesan dalam rapat, surat, laporan. Komunikasi informal
dilakukan dalam percakapan antar teman sejawat.
Disamping komunikasi formal ,
interaksi informal merupakan saluran komunikasi yang perlu diperhitungkan dalam
penyampaian pesan dalam suatu kembaga atau perusahaan. Sistem komunikasi
informal, yang sering disebut saluran gossip atau kabar burung, seringkali
tidak kalah penting dibanding sistem komunikasi formal. Komunikasi seringkali
terjadi dalam komunikasi tatap muka. Percakapan pada waktu istirahat siang
merupakan tipe komunikasi informal.
1.4 Kecakapan Manajerial
Manajerial diklasifikasikan dalam
tiga jenjang: manajer puncak, manajer menengah, dan manajer supervisor. Untuk
dapat menjalankan fungsinya, manajer pada setiap jenjang memerlukan kecakapan
manajerial, suatu kemampuan untuk melakukan sesuatu menurut kompetensinya.
Kecakapan manajerial dibedakan
dalam empat bidang, yaitu teknis, hubungan dengan pihak lain, konseptual, dan
politis
1.5 Peran Manajerial
Dalam menjalankan tugasnya,
manajer memainkan peran yang berupa aktivitas atau pola perilaku yang
diharapkan untuk mereka laksanakan. Manajer mempunyai tiga peran dasar:
1. Peran
Informasional
2. Peran
Interpersonal
3. Peran
Desisional
1.6 Jenjang Manajemen
Manajer, baik pada perusahaan
besar maupun perusahaan kecil, melakukan fungsi yang sama. Mereka harus membuat
perencanaan, melakukan pengorganisasian, memberikan pengarahan, dan
mengendalikan oprasi perusahaan. Tetapi frekuensi dan peran manajer bervariasi
menurut ukuran perusahaan dan jenjang penugasanya. Eksekutif puncak lebih
sering bertindak sebagai tokoh pemimpin dan juru bicara perusahaan daripada
yang dilakukan oleh manajer unit produksi. Pengawas produksi lebih sering
terlibat dalam mengatasi perselisihan yang terjadi di antara karyawan.
1.7 Kepemimpinan
Kepemimpian ialah kemampuan
mempengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan khusus
perusahaan. Keberhasilan kepemimpinan ditentukan oleh kemampuan pemimpin untuk
berkomunikasi dan mempengaruhi perilaku, responsnpengikut terhadap arahan
pimpinan, dan sifat tugas.
Pemimpin yang efektif konsisten
dengan cara mereka mempengaruhi perilaku pihak lain. Gaya kepemimpinan
merupakan pola perilaku yang konsisten yang menjadi ciri seorang pemimpin.
Banyak diantara mereka yang memiliki pendirian yang teguh, yang terjadi karena
gaya kepemimpinan lebih didasarkan pada kepribadian individu. Karena keteguhan
tersebut, sementara manajer dapat menyesuaikan gaya mereka dengan keperluan
menurut situasi.
Gaya kepemimpinan dibedakan menjadi
tiga katagori, yaitu:
1. Otokratis
Yaitu, manajer
yang berupaya mencari solusi atas semua permasalahan yang dihadapi tanpa
bantuan oranglain dan memerintahkan
bawaha untuk mengimplementasikan solusi.
2. Partisipatif
Pemimpin yang
dalam mengambil keputusan berbagi dengan anggota kelompok merupakan gaya
kepemimpinan partisipatif. Kepemimpinan partisipatif diklarifikasikan dalam
tiga tipe: demokratis, konsensual, dan konsultatif. Pemimpin demokratis mengijinkan kelompok untuk mengambilkeputusan
akhir. Manajer menghimpun informasi dan kemudian kelompok menentukan pilihan
tindakan yang perlu dilakukan.
Pemimpin konsensual memotivasi kelompok
untuk mendiskusikan permasalahan sebelum mengambil keputusan yang mencerminkan
persetujuan atau konsensus bersama dari semua anggota kelompok.
Pemimpin konsultatif bermusyawarah
dengan bawahan sebelum mengambil keputusan. Meskipun demikian mereka tetap
menjadi penentu akhir dalam pengambilan keputusan.
3. Free-rein
Gaya kepemimpinan
ini sering kali menyebabkan bawahan menjadi frustasi. Mereka menyadari manajer
free-rein karena tidak terlibat dan tidak memerhatikan sesuatu yang sedang
terjadi. Manajer free-rain beresiko diganti karena hanya sedikit memberikan
kontribusi pada pengoprasian departemen.
1.8 Organisasi
Organisasi ialah sebuah kelompok
yang terdiri dari dua atau lebih orang yang bekerja bersama-sama dalam suatu
bentuk yang diterapkan untuk mencapai sejumblah tujuan. Contohnya sebuah toko
kelontong yang dimikiki dan dioprasikan oleh sepasang suami istri dapat disebut
organisasi. Diagram organisasi ialah
diagram yang menggambarkan posisi dan hubungan dalam sebuah organisasi,
menghubungkan struktur perusahaan.
1.9 Pembentuak Departemen
Untuk mengembangkan struktur
organisasi diperlukan identifikasi atas berbagai tugas dan tanggung jawab oleh
manajemen perusahaan dan selanjutnya akan dilakukan pembentukan departemen
untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan fungsi masing-masing
departemen.
Pembentukan departemen yang
efektif didasarkan pada ciri perusahaan. Dengan pembentukan departemen yang
tepat, perusahaan dapat mengurangi biaya dan meningkatkan nilai. Ada beberapa
metode pembentukan departemen yaitu:
1. Pembentukan
departemen berdasarkan fungsi
2. Pembentukan
departemen berdasarkan produk
3. Pembentukan
departemen berdasarkan lokasi
1.10 Delegasi, Desentralisasi dan
Sentralisasi
Pendistribusian wewenang
merupakan tahapan dalam pengorganisasian setelah pembentukan departemen.
Delegasi adalah tindakan pembagian wewenang dari manajemen kepada bawahan.
Tingkat sentralisasi atau desentralisasi wewenang ditetapkan berdasarkan
seluruh pola delegasi dalam perusahaan .
1.11 Rentang pengawasan
Manajemen puncak menentukan
rentang pengawasan, atau jumblah karyawan dibawah pimpinan setiap manajer.
Struktur organisasi yang dirancang agar setiap manajer melakukan pengawasan
atas beberapa karyawan maka struktur ini memiliki jangkauan pengawasan yang
sempit. Sebaliknya, jika dirancang agar setiap manajer mengawasi karyawan dalam
jumblah yang lebih banyak. Struktur itu memiliki jangkauan luas. Perusahaan
yang memberikan beraneka tugas memerlukan manajer yang memiliki berbagai
keterampilan untuk mengelola berbagai tugas tersebut. Untuk itu diperlukan
pengawasan berjangkauan sempit.
1.12 Manajemen Lini dan Manajemen
Staf
Manajemen lini dan manajemen staf
merupakan uraian terakhir dalam bahasan tentang dimensi keorganisasian (atau
garis wewenag) yang terentang dari jenjang manajer tertinggi hingga yang
terendah. Posisi manajemen lini merupakan bagian dari rangkaian perintah, dan
orang yang duduk pada posisi ini mengambil keputusan dan memberi perintah
kepada bawahan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sebaliknya, posisi manajemen
staf adalah posisi yang diciptakan untuk memberikan dukungan, saran, dan
keahlian kepada seseorang dalam rangkaian perintah atau komando. Posisi staf
bukan merupakan bagian dari rangkaian komando tetapi mempunyai wewenang atas
pembantu mereka. Personel staf tidak bertanggung jawab secara khusus untuk
mencapai tujuan perusahaan. Eksekutif pemaaran pada umumnya manajer lini,
karena pemasaran berhubungan langsung dengan pencapaian maksud, misi, dan
tujuan perusahaan. Tetapi, penasihat hukum tidak secara aktif terlibat dalam
aktivitas pencapaian laba melainkan lebih berfungsi untuk memberikan dukungan
hukum. Karena itu penasihat hukum menduduki posisi staf.
1.13 Elemen Lain Struktur
Organisasi
Uraian berikut ini membahas tiga
elemen diluar bahasan unsur struktur organisasi yang diterangkan diatas. Ketiga
unsur dalam bahasa berikut:
1. Jadwal
Pekerjaan
Pada umumnya
orang berpendapat bahwa jadwal pekerjaan berarti jam kerja mulai pukul 8.00
sampai pukul 16.00, empat puluhjam kerja seminggu. Messkipun demikian pada
kenyataanya banyak orang yang bekerja berdasar jadwal yang berbeda dari jadwal
yang umum itu.
2. Komite
Beberapa jenis
komite dapat digunakan dalam struktur organisasi. Komite ad hoc ialah komite
yang dibentuk untuk tujuan kusus berjangka pendek, seperti melakukan peninjauan
ulang manfaat perencanaan karyawan perusahaan. Komite ini hanya sekali bekerja
dan kemudian dibubarkan. Komite tetap ialah komite yang relatif permanen yang
ditugasi mengerjakan tugas yang berulang . misalnya, sebuah perusahaan dapat
membentuk komite peninjau anggaran departemen untuk aktivitas yang berlangsung.
3. Teknik
Kordiasi
Elemen terakhir
dalam uraian tentang struktur organisasi ini
ialah kordinasi sumber daya perusahaan yang merupakan integrasi antar
sumber daya agar tidak terjadi pengulangan dan sekaligus untuk meningkatkan
efektivitas. Beberapa teknik kordinasi telah terbukti menguntungkan.
1.14 Bentuk Struktur Organisasi
Bentuk dasar organisasi di
klarifikasikan dalam tiga katagori, yaitu:
1. Struktur
Birokratis
Struktur
birokratis ialah, sistem manajemen yang didasarkan pada kerangka wewenang formal
yang diiktisarkan dengan cermat dan dilaksanakan dengan cepat
2. Struktur
Organisasi
Struktur
organisasi ialah,sistem manajajemen yang terdapat pada kerjasama dan wewenang
berdasarkan pengetahuan. Struktur ini tidak seformal birokrasi sehingga lebih
fleksibel.
3. Struktur
Matriks
Struktur matriks
merupakan struktur organisasi terbaru dan paling kompleks. Struktur ini
bercirikan sistem perintah berganda. Orang harus melapor kepaada lebih dari
seorang atasan pada waktu yang sama. Struktur matriks ialah, struktur
organisasi yang memadukan garis wewenang vertikal dan horizontal.
1.15 Organisasi
Informal
Berbicara
tentang organisasi tidak lepas dari struktur yang terdiri dari posisi dan
hubungan yang terdapat di antara posisi-posisi tersebut. Ini adalah organisasi yang
tampak pada sebuah bagan organisasi. Meskipun demikian ada organisasi lain yang
tidak tampak pada bagan organisasi. Organisasi tersebut merupakan organisasi
informal. Organisasi ini didefinisikan sebagai pola perilaku dan interaksi yang
berpangkal pada hubungan pribadi padripad hubungan formal. Dalam setiap
organisasi informal senantiasa ditemani kelompok informal.
Sumber :
Anoraga,Pandji.2005.Pengantar
Bisnis.Semarang :PT Rineka Cipta
Komentar
Posting Komentar